1. Pengertian
Sistem Operasi Jaringan
Sistem operasi jaringan (Inggris: network operating system)
adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan.
Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak layanan atau service yang ditujukan
untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat
pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain sebagainya.
Pengertian Admin Server
Server admin merupakan
seseorang yang memiliki peran memegang kendali penuh terhadap segala kegiatan
administrasi dari kesuluruhan server komputer yang dijalankan.
2. Pengertian
Windows Server
Windows server adalah sistem operasi versi Windows yang
khusus digunakan untuk server atau datacenter. Biasanya digunakan sebagai
server networking perusahaan, berbagai layanan berbasis cloud, atau sebagai
server website, web app dan lain sebagainya.
Pengertian
Linux
Linux Adalah software sistem operasi open source yang gratis
untuk disebarluaskan di bawah lisensi GNU. Linux merupakan turunan dari unix
dan dapat bekerja pada berbagai macam perangkat keras koputer mulai dari inter
x86 sampai dengan RISC.
3. Pengertian
Protokol
Protokol adalah sekumpulan perintah atau sistem yang
mengatur proses komunikasi, transmisi dan penerimaan informasi, pembacaan pesan
serta pengkoordinasian semua komputer yang terintegrasi dalam jaringan,
sehingga dapat melakukan aktifitas-aktifitas tersebut dengan lancar.
4. Fungsi
Protokol IP
Protokol IP memiliki lima fungsi utama, yaitu:
1. Mendefinisikan paket yang
menjadi unit satuan terkecil pada transmisi data di Internet.
2. Memindahkan data antara
Transport Layer dan Network Interface Layer.
3. Mendefinisikan skema
pengalamatan Internet atau IP address.
4. Menentukan routing paket.
5. Melakukan fragmentasi dan
penyusunan ulang paket.
Fungsi
Protokol DNS
Fungsinya Yaitu :
1. Menerjemahkan nama-nama host
(hostnames) menjadi nomor IP (IP address) ataupun sebaliknya, sehingga nama
tersebut mudah diingat oleh pengguna internet.
2. Memberikan suatu informasi
tentang suatu host ke seluruh jaringan internet. DNS memiliki keunggulan
seperti:
3. Mudah, DNS sangat mudah
karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer
cukup host name (nama Komputer).
4. Konsisten, IP address sebuah
komputer boleh berubah tapi host name tidak berubah. Contoh:
5. unsri.ac.id mempunyai IP
222.124.194.11, kemudian terjadi perubahan menjadi 222.124.194.25, maka disisi
client seolah-olah tidak pernah ada kejadian bahwa telah terjadi perubahan IP.
6. Simple, user hanya menggunakan satu nama
domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
Fungsi Protokol DHCP
Fungsi DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah
untuk mendistribusikan IP address secara otomatis kepada setiap client yang
terhubung dengan jaringan komputer dan memberikan kemudahan bagi seorang
network administrator dalam mengelola jaringan komputer.
Fungsi Protokol FTP
Fungsi FTP server adalah sebagai berikut :
1. Untuk men-sharing data.
2. Untuk menyediakan indirect
atau implicit remote computer.
3. Untuk menyediakan tempat
penyimpanan bagi user.
4. Untuk menyediakan transfer
data yang reliable dan efisien.
Fungsi Protokol HTTP
Pengertian HTTP dibangun dari singkatan Hypertext Transfer
Protocol. HTTP dapat diimplementasikan ke salah satu protokol Internet. Namun
menggunakan suite protocol TCP / IP yang paling populer. Sebuah klien HTTP
membentuk koneksi TCP dengan host. Port 80 adalah port default yang digunakan
untuk membentuk hubungan antara klien dan server yang menggunakan HTTP untuk
Menerima permintaan kemudian server menjawab dengan baris status dan pesan .
Fungsi Protokol SMTP
Fungsinya Yaitu :
Digunakan untuk membantu user mengirimkan surat elektronik
kepada penerima. Jadi dengan menggunakan protocol SMTP ini, maka anda sebagai
seorang user dapat mengirimkan pesan elektronik atau email kepada penerima.
5. Pengertian
Port
Dalam protokol jaringan TCP/IP,
sebuah port adalah mekanisme yang mengizinkan sebuah komputer untuk mendukung
beberapa sesi koneksi dengan komputer lainnya dan program di dalam jaringan.
Port dapat mengidentifikasikan aplikasi dan layanan yang menggunakan koneksi di
dalam jaringan TCP/IP. Sehingga, port juga mengidentifikasikan sebuah proses
tertentu di mana sebuah server dapat memberikan sebuah layanan kepada klien
atau bagaimana sebuah klien dapat mengakses sebuah layanan yang ada dalam
server.
6. Prinsip
Kerja Client Server
Prinsip kerja:
– Mengatur
user interface
– Menerima
dan memeriksa sintaks input dari pemakai
– Memproses
aplikasi
– Generate
permintaan basis data dan memindahkannya ke server
– Memberikan
response balik kepada pemakai
– Menyediakan
akses basis data secara bersamaan
– Menyediakan
kontrol recovery
7. Konfigurasi
IP address di debian
1.Login ke
debian menggunakan username “ root “
2.Lalu
masuk ke folder /etc/network , ketik : nano /etc/network/interfaces kemudian
enter.
3.Setelah
masuk ke folder, kita akan membuat ip address,netmask,network,broadcast dan gateway.
4.Memasukkan
Ip address,netmask,network,broadcast,dan gateway. Setelah mengatur semuanya.
Untuk menyimpan tekan CTRL+O lalu tekan enter jika sudah setuju dengan nama
file, kemudian tekan CTRL+X untuk exit
5.Setelah
itu kita akan merestart setiap paket yang di konfigurasi. Dengan mengetik : “
/etc/init.d/networking restart “ tanpa tanda petik, lalu tekan enter.
6.Selanjutnya
untuk mengetahui apakah pembuatan/pengubahan Ip address berhasil, ketik : “
ifconfig “. Tanpa tanda petik, lalu tekan enter.
7.Selanjutnya
kita akan mengatur Virtualbox Host-only network agar bisa terlihat di Adapter
setting. Klik Pengaturan di virtualbox.
8.Kemudian
Klik Jaringan, Pilih Terpasang Pada : Adaptor Hanya-Host, Nama VirtualBox
Host-Only Ethernet Adapter
9.Selanjutnya
kita akan mencoba menghubung dengan client di windows 10. Klik kanan pada ikon
komputer/jaringan wifi. Lalu pilih “Open Network and sharing Center”
10.Setelah
membuka sharing center, kemudian pilih “ Change Adapter setting “
11.Selanjutnya klik kanan pada virtualbox
Host-Only Network, dan pilih properties untuk mengatur IP Address pada client
12.Selanjutnya pilih “ Internet Protocol
Version 4 (TCP/Ipv4) dan klik properties
13.Setelah itu atur IP address agar tidak
sama dengan di Debian. Didebian Ip address : 192.168.1.1 . jadi di Client kita
atur menjadi : 192.168.1.2. subnet mask akan otomatis teratur dengan mengklik
box kosong pada subnet mask. Setelah itu klik OK.
14.Setelah itu untuk mengetahui apakah Ip
Client terhubung dengan Ip Server adalah dengan menggunakan cmd. Tekan
Windows+R lalu ketikkan cmd, Lalu enter
15.Setelah membuka cmd. Ketikkan “ ping
192.168.1.1” lalu tekan enter. Apabila muncul tulisan “Reply from 192.168.1.1:
bytes=32 time,1ms TTl =64” berarti kita sudah terhubung dengan server.
16.Setelah itu kita akan mencoba ping di
server debian. Dengan mengetikkan “ ping 192.168.1.2 “ lalu tekan enter.
Apabila muncul tulisan “ 64 bytes from 192.168.1.2..” berarti sukses.